expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Pages

Sabtu, 28 April 2012

Kisah Seorang Anak dan Sebuah Pagar

Hallo kawan-kawan..
Aku mau berbagi sebuah cerita nih. Ini aku dengar dari guru les aku. Beliau juga itu dapet dari mana gitu. Entahlah... :-P
Berhubung aku nggak tahu judul aslinya, jadi aku ngasih judul "Kisah Seorang Anak dan Sebuah Pagar" aja. Oke, nggak usah berlama-lama silahkan menikmati cerita ini! :-D

Kisah Seorang Anak dan Sebuah Pagar

Alkisah ada seorang anak perempuan yang sangat pemarah. Segala sesuatu yang berjalan tidak sesuai keinginannya akan membuatnya marah dan membuat orang-orang disekelilingnya bingung. Melihat tingkah puterinya itu, sang ayah berpikir keras agar puterinya itu berubah.

Suatu hari, sang ayah memanggil puterinya. Ia menyuruh puterinya itu untuk memaku pagar kayu di rumah mereka setiap kali ia marah.Pada awalnya ia bingung kenapa ayahnya menyuruhnya untuk memaku pagar setiap kali ia marah. Tapi, ia tidak berani bertanya dan melakukan perintah ayahnya itu.

Hari demi hari berlalu, paku yang tertancap di pagar itu semakin lama semakin bertambah banyak. Sang ayah lalu memanggil puterinya lagi. Kali ini, ia menyuruh agar puterinya mencabut setiap paku yang ditancapkan di pagar apabila puterinya itu sanggup menahan emosinya dan meminta maaf pada orang-orang yang pernah kau marahi.

Lagi-lagi ia dibuat bingung, tapi kali ini pun ia mematuhi perintah ayahnya. Hari demi hari berlalu, ia sudah bisa mengendalikan emosinya dan hampir semua paku yang ditancapkan dipagar sudah dicabut. Sampai paku terakhir dicabut, ia baru bisa bertanya kepada ayahnya. "Ayah, mengapa engkau menyuruhku untuk memaku pagar ini tiap kali aku marah? Lalu setelah itu engkau pun menyuruhku untuk mencabut paku-paku itu setiap kali aku bisa menahan emosiku. Apa maksud ayah?" tanya anak itu. Sang ayah hanya bisa tersenyum mendengar pertanyaan puterinya itu. Akhirnya ia menjelaskan apa maksudnya, "Nak, kamu lihat pagar itu? Meskipun pakunya telah dicabut, masih ada bekasnya bukan? Meskipun dicat, tetap saja masih terlihat bekasnya." jawab ayahnya. "Iya, ayah. Lalu?" tanya anaknya lagi. "Itulah yang terjadi pada orang-orang yang kau sakiti hatinya karena kau marah pada mereka. Meskipun kau sudah minta maaf tapi tetap saja akan ada bekas yang tidak bisa disembuhkan begitu saja." kata sang ayah bijak.


-THE END-

Oke,,,, begitulah kira-kira ceritanya. Aku sudah agak lupa cerita aslinya tapi inilah intinya. Hehehehhe....
Semoga kita bisa mengambil maknanya dari cerita ini. :-D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar